12 November 2013

2 Pendaki dievakuasi, Pendakian Gunung Semeru masih ditutup



Dua pendaki yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru ditemukan dalam kondisi selamat. Mamun salah satu pendaki mengalami patah kaki. Keduanya sudah bisa dibawa turun gunung.

"Kedua pendaki sudah dievakuasi ke Tawon Songo di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Selasa (12/11). Demikian dikutip dari antara.

Dua pendaki asal Jakarta bernama Aziz Fuadhi (21) dan M. Rifki Perdana (20) itu dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ke Gunung Semeru pada Kamis (7/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Keduanya terpisah dengan rombongan saat turun dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena di tengah pendakian, Azis dan Rifki tidak mampu melanjutkan perjalanan dan berhenti di Cemoro Tunggal. Saat rombongan kembali, ternyata keduanya sudah tak ada.

"Petugas TNBTS bersama tim SAR langsung melakukan pencarian dan seorang pendaki bernama Azis kemudian ditemukan pada Minggu (10/11) pagi di Jurang Blank yang memiliki kedalaman 75 meter dalam kondisi patah kaki dan dia sudah dievakuasi ke Tawon Songo pada Senin (11/11)," tuturnya. 

Sementara itu, Rifki juga sudah ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (11/11) dan tim SAR mengevakuasi yang bersangkutan ke Tawon Songo pada Selasa (12/11) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saat ditemukan, kondisi pendaki itu mengalami kelaparan dan kehausan, namun alhamdulillah dia tidak mengalami luka-luka," ucapnya.

Menurut Ayu, pihaknya menutup sementara jalur pendakian Semeru sejak dilakukan pencarian kedua pendaki yang hilang tersebut hingga kini karena TNBTS akan melakukan evaluasi atas peristiwa tersebut.

"Jalur pendakian ditutup sementara dan sudah tidak ada pendaki di sepanjang jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang itu. Kami akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum jalur pendakian kembali dibuka," paparnya.

Dia menyayangkan tindakan para pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru (Mahameru), padahal pihaknya memberikan rekomendasi batas pendakian hingga di Kalimati karena berbahaya seiring dengan statusnya masih Waspada (Level II).

"Ternyata masih banyak pendaki yang melanggar aturan seperti rombongan kedua pendaki yang hilang tersebut," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada, sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius 4 kilometer dari Mahameru. 
Sumber : merdeka.com

0 komentar:

Post a Comment